( Welcome to -Protect_Your_Mama Blog )

WELCOME TO NOBODYLOVINGME.BLOGSPOT.COM

Senin, 03 Desember 2012

Pusaka Kujang Kerajaan Pajajaran

Pakuan Pajajaran atau Pakuan (Pakwan) atau Pajajaran adalah pusat pemerintahan Kerajaan Sunda, sebuah kerajaan yang selama beberapa abad (abad ke-7 hingga abad ke-16) pernah berdiri di wilayah barat pulau Jawa. Lokasi Pakuan Pajajaran berada di wilayah Bogor, Jawa Barat sekarang. Pada masa lalu, di Asia Tenggara ada kebiasaan menyebut nama kerajaan dengan nama ibu kotanya sehingga Kerajaan Sunda sering disebut sebagai Kerajaan Pajajaraan. Lokasi Pajajaran pada abad ke 15 dan abad ke-16 bisa dilihat pada peta Portuguese Colonial Dominions in India and the Malay Archipelago – 1498-1580 yang dapat dilihat pada link http://www.themapdatabase.com/category/location/asia/indonesia/.



Bagi rakyat Jawa Barat Kujang diyakini merupakan pusaka andalan dan kebanggaan Raja Pajajaran Prabu Siliwangi. Kujang yang keberadaannya dilingkungan Kodam III/Siliwangi ternyata tidak hanya merupakan simbol kejayaan Siliwangi, akan tetapi memiliki makna hidup dan kehidupan yang mendalam.

Senjata Kujang yang di miliki kerajaan Pajajaran tersebut diberi nama Bayu Geni Ati dan Wira Geni, keduanya adalah sepasang yang tidak dapat dipisahkan.

Nama kedua Kujang mempunyai makna :

    Kujang Pertama "BAYU GENI ATI" makna yang terkandung di dalamnya adalah :
        "Bayu" berarti angin yang berarti pula memberikan kesejukan, ketenangan dan kedamaian, Bayu juga bernuansakan kebaikan dan kesucian.
        "Geni" berarti api, sesuai dengan namanya Geni atau api bersifat panas, berani, nafsu amarah yang bernuansakan keburukan.
        "Ati" berarti hati. Hati kita tempat terpancarnya kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kesalahan serta kedamaian.
    Kujang Kedua "WIRA GENI" makna yang terkandung di dalamnya adalah :
        "Wira" berarti Waspada atau kewaspadaan yang menjadi penyeimbang dan pengontrol dari kedua nilai yang bertentangan antara baik dan buruk, benar dan salah yang bersumber dari pancaran hati.
        "Geni" dalam hati ini cenderung bersifat berani.

Jika kedua Kujang ini bersatu maka artinya kita harus waspada yang bersumber dari hati yang bersih dalam menyikapi kedua hal yakni antara kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kebathilan. Kita yakini pula bahwa kebaikan itu bersumber dari hati yang bersih dan sebaliknya keburukan bersumber dari hati yang kotor. Karena itu perlu adanya penyeimbang yang dapat memberikan kewaspadaan dalam segala ucapan, perbuatan dan tekad, sehingga muncul kedewasaan, kemandirian dalam melaksanakan tanggung jawab. Kesejukan, ketenangan dan kedamaian harus dibarengi dengan keberanian dalam menegakkan kebenaran dan menolak kejahatan. Berani karena benar takut karena salah, yang semuanya bersumber dari hati.

Untuk itu sebagai Putra Siliwangi harus menjunjung tinggi kesucian, keberanian, dari hati yang bersih dibarengi dengan kewaspadaan, sehingga dapat membedakan benar dan salah, baik dan buruk. Sehingga Kujang BAYU GENI ATI dan WIRA GENI merupakan simbol yang berisi jati diri putra Siliwangi dalam menegakkan kebenaran, kesucian, yang bersumber dari hati yang selalu waspada.

ref : http://www.wikipedia.org/ http://bintaldam3siliwangi.org


Selengkapnya...